Tranformasi Mobile Phone : Sejarah dan Perkembangan Teknologi Mobile Phone

 
Source : Pinterest 

Pendahuluan

    Mari kita melakukan perjalanan singkat melintasi sejarah dan perkembangan teknologi telepon genggam (mobile phone), dari masa di mana perangkat bulky dengan antena panjang menjadi perangkat ramping dengan akses internet super cepat yang mengubah cara kita berkomunikasi, bekerja, dan menjalani kehidupan sehari-hari. Dalam blog ini, kita akan mengeksplorasi perjalanan menakjubkan telepon genggam dari masa lalu hingga kini, serta memahami bagaimana inovasi-inovasi tersebut telah membentuk dunia yang saling terhubung seperti yang kita kenal saat ini.

Sejarah Telepon Genggam (Mobile Phone)

    Telepon genggam, juga dikenal sebagai ponsel atau handphone, adalah perangkat elektronik telekomunikasi yang memiliki kemampuan dasar yang mirip dengan telepon konvensional. Berbeda dengan telepon konvensional, telepon seluler dapat dibawa ke mana-mana, membuatnya portable atau mobile, dan tidak memerlukan koneksi kabel untuk berkomunikasi akan tetapi menggunakan teknologi nirkabel. Di Indonesia sendiri, salah satu sistem nirkabel yang banyak digunakan adalah GSM (Global System Mobile Telecommunications) dimana Asosiasi Penyelenggara Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) bertanggung jawab mengkoordinasikan penyelenggara telekomunikasi seluler di negara Indonesia (https://id.wikipedia.org/wiki/Telepon_genggam).

Martin Cooper merupakan seseorang yang pertama kali menemukan handphone atau telepon genggam, bahkan dirinya sendiri pun tak pernah membayangkan kalau bisa membuat telepon selular berukuran kecil tanpa kabel yang bisa dibawa kemana saja. Martin Cooper memiliki nama lengkap, yaitu Martin Marty Cooper dan ia lahir di Chicago, Illinois, Amerika Serikat pada tanggal 26 Desember 1928.


   

 Pada tahun 1950, Martin Cooper meraih gelar sarjana dalam bidang Electrical Engineering. Ia kemudian melanjutkan studinya di Institute of Technology dan berhasil meraih gelar Magister dalam bidang rekayasa elektronika pada tahun 1957, setelah keluar dari Angkatan Laut Amerika Serikat. Sebelum memulai penelitiannya terhadap telepon seluler, Cooper bergabung dengan Angkatan Laut Amerika Serikat dan ditugaskan di kapal perusak Angkatan Laut Amerika Serikat. 

Source: https://readoo.in/2017/10/the-rise-and-fall-of-motorola

    Kemudian, pada tahun 1970, Cooper memulai penelitian dan pengembangan sebuah alat komunikasi tanpa kabel yang bertujuan untuk memberikan kemudahan komunikasi pribadi dan portabel. Motorola, sebuah perusahaan telekomunikasi yang berbasis di Amerika Serikat, menjadi tempat Cooper bekerja dalam mewujudkan ide tersebut (https://www.gramedia.com/literasi/penemu-handphone/).

    Setelah berpikir panjang, akhirnya Martin Cooper menemukan gagasan bahwa alat komunikasi tanpa kabel harus berukuran kecil serta ringan agar mudah untuk digenggam dan bisa menjadi alat portabel. Untuk menciptakan prototipe telepon genggam itu, di tahun 1972, Martin Cooper membutuhkan waktu selama 90 hariKemudian Cooper bersama timnya menghadapi tantangan bagaimana memasukkan semua material elektronik ke dalam alat yang berukuran kecil tersebut untuk pertama kalinya. Namun akhirnya sebuah telepon genggam pertama berhasil diselesaikan dengan total bobot seberat dua kilogram. Untuk memproduksinya, Motorola membutuhkan biaya setara dengan US$1 juta. Pada tahun 1983, telepon genggam portabel berharga US$4 ribu (Rp36 juta) setara dengan US$10 ribu atau Rp90 juta.


    Martin Cooper melakukan uji coba prototipe telepon genggam pada 3 April 1973, yang menandai panggilan pertama menggunakan perangkat tersebut. Ia melakukan panggilan tersebut di depan wartawan dan masyarakat umum di New York, menjadikannya penemu pertama yang berhasil berkomunikasi melalui telepon genggam seluler. Pada 17 Oktober 1973, Cooper dan timnya mematenkan penemuan mereka dengan nama Radio Telephone System, dan nomor paten 3906166 diajukan. Hak paten atas Radio Telephone System secara resmi diberikan kepada mereka pada September 1975.

    Setelah berhasil memproduksi telepon genggam, tantangan terbesar berikutnya adalah mengadaptasi infrastruktur untuk mendukung sistem komunikasi telepon genggam tersebut dengan menciptakan sistem jaringan yang hanya membutuhkan 3 MHz spektrum, setara dengan lima kanal TV yang tersalur ke seluruh dunia. 1G merupakan generasi jaringan telepon genggam pertama yang dibuat.

    

Uploading: 440955 of 440955 bytes uploaded.

    Tokoh lain yang diketahui sangat berjasa dalam dunia komunikasi seluler adalah Amos Joel Jr yang lahir di Philadelphia, 12 Maret 1918, ia memang diakui dunia sebagai pakar dalam bidang switching. Ia mendapat ijazah bachelor (1940) dan master (1942) dalam teknik elektronik dari MIT. Tidak lama setelah studi, ia memulai kariernya selama 43 tahun (dari Juli 1940-Maret 1983) di Bell Telephone Laboratories, tempat ia menerima lebih dari 70 paten Amerika di bidang telekomunikasi, khususnya di bidang switching. Amos E Joel Jr, membuat sistem penyambung (switching) telepon genggam dari satu wilayah sel ke wilayah sel yang lain. Switching ini harus bekerja ketika pengguna telepon genggam bergerak atau berpindah dari satu sel ke sel lain sehingga pembicaraan tidak terputus. Karena penemuan Amos Joel inilah penggunaan telepon genggam menjadi nyaman.

Perkembangan Telepon Genggam (Mobile Phone)

Source: Pinterest
    Dalam era digital yang terus berkembang pesat, telepon genggam telah menjadi salah satu penemuan revolusioner yang mengubah cara kita berkomunikasi dan menjalani kehidupan sehari-hari. Dari prototipe pertama yang ditemukan pada tahun 1970-an hingga perangkat pintar canggih yang kita kenal hari ini, perkembangan teknologi telepon genggam telah melampaui batas-batas yang tak terbayangkan sebelumnya. Dalam bagian ini, kita akan menjelajahi evolusi yang menarik dari telepon genggam, mulai dari awalnya yang sederhana hingga teknologi mutakhir yang membentuk dunia terhubung yang kita nikmati saat ini. Mari kita telusuri jejak inovasi, tantangan, dan dampak yang telah membentuk perkembangan luar biasa dalam telekomunikasi seluler.

Generasi 0

    
    Sejarah telepon genggam berakar dari perkembangan radio, dimulai dengan eksperimen Departemen Kepolisian Detroit pada tahun 1921. Penggunaan radio komunikasi satu arah oleh polisi pada mobil patroli mulai diadopsi secara reguler pada tahun 1928. Motorola memperkenalkan Handie-talkie pada tahun 1940 untuk digunakan di medan perang, menandai awal dari generasi pertama telepon genggam (0-G). Kemudian, pada tahun 1943, mereka meluncurkan SCR300, radio dua arah pertama dengan model backpack untuk tentara AS. Meskipun inovatif, generasi 0-G masih menghadapi masalah dengan jaringan kongesti.

    Generasi pertama telepon genggam (0-G) ditandai oleh penciptaan SCR536 dan SCR300 oleh Galvin Manufactory Corporation. SCR536, diperkenalkan pada tahun 1940, menjadi alat komunikasi vital di medan perang saat Perang Dunia II. Sementara itu, pada tahun 1943, mereka meluncurkan SCR300, sebuah radio dua arah yang efektif untuk tentara AS. Meskipun demikian, meskipun terobosan ini, generasi 0-G masih menghadapi tantangan dalam hal jaringan yang penuh sesak, yang akhirnya mendorong inovasi lebih lanjut di masa depan.

Generasi I


    Telepon genggam generasi pertama disebut juga 1G. 1G merupakan telepon genggam pertama yang sebenarnya. Tahun 1973, Martin Cooper dari Motorola Corp menemukan telepon genggam pertama dan diperkenalkan kepada publik pada 3 April 1973. Telepon genggam yang ditemukan oleh Cooper memiliki berat 30 ons atau sekitar 800 gram. Penemuan inilah yang telah mengubah dunia selamanya. Teknologi yang digunakan 1-G masih bersifat analog dan dikenal dengan istilah AMPS. AMPS menggunakan frekuensi antara 825 Mhz- 894 Mhz dan dioperasikan pada Band 800 Mhz. Karena bersifat analog, maka sistem yang digunakan masih bersifat regional. Salah satu kekurangan generasi 1-G adalah karena ukurannya yang terlalu besar untuk dipegang oleh tangan. Ukuran yang besar ini dikarenakan keperluan tenaga dan performa baterai yang kurang baik. Selain itu generasi 1-G masih memiliki masalah dengan mobilitas pengguna. Pada saat melakukan panggilan, mobilitas pengguna terbatas pada jangkauan area telepon genggam.

Generasi II


    Generasi kedua atau 2G muncul pada sekitar tahun 1990-an. 2G di Amerika sudah menggunakan teknologi CDMA, sedangkan di Eropa menggunakan teknologi GSM. GSM menggunakan frekuensi standar 900 Mhz dan frekuensi 1800 Mhz. Dengan frekuensi tersebut, GSM memiliki kapasitas pelanggan yang lebih besar. Pada generasi 2G sinyal analog sudah diganti dengan sinyal digital. Penggunaan sinyal digital memperlengkapi telepon genggam dengan pesan suara, panggilan tunggu, dan SMS. Telepon genggam pada generasi ini juga memiliki ukuran yang lebih kecil dan lebih ringan karena penggunaan teknologi chip digital. Ukuran yang lebih kecil juga dikarenakan kebutuhan tenaga baterai yang lebih kecil. Keunggulan dari generasi 2G adalah ukuran dan berat yang lebih kecil serta sinyal radio yang lebih rendah, sehingga mengurangi efek radiasi yang membahayakan pengguna. Dalam 2G terdapat 2 standar untuk dunia telekomunikasi yaitu Enhance Datarates for GSM Evolution (EDGE) dan General Packet Radio Service (GPRS).

Generasi III


    Generasi ini disebut juga Third Generation (3G) yang memungkinkan operator jaringan untuk memberi pengguna mereka jangkauan yang lebih luas, termasuk internet sebaik video call berteknologi tinggi. Dalam 3G terdapat 5 standar untuk dunia telekomunikasi yaitu Evolution-Data Optimized (EV-DO), High Speed Packet Access (HSPA), Universal Mobile Telecommunications System (UMTS) Wideband-CDMA, dan CDMA 2000. Pada generasi ini telepon genggam mulai dimasukkan sistem operasi (yang sering disebut smartphone) sehingga membuat fitur semakin lengkap bahkan mendekati fungsi Komputer personal. Sistem operasi yang digunakan antara lain Android, iOS, Symbian, dan Windows Mobile.

Generasi IV

    
Generasi ini disebut juga Fourth Generation (4G). 4G merupakan sistem telepon genggam yang menawarkan pendekatan baru dan solusi infrastruktur yang mengintegrasikan teknologi nirkabel yang telah ada termasuk Wireless Broadband (WiBro), 802.16e, CDMA, wireless LAN, Bluetooth, dan lain-lain. Sistem 4G berdasarkan heterogenitas jaringan IP yang memungkinkan pengguna untuk menggunakan beragam sistem kapan saja dan di mana saja. 4G juga memberikan penggunanya kecepatan tinggi, volume tinggi, kualitas baik, jangkauan global, dan fleksibilitas untuk menjelajahi berbagai teknologi berbeda. Terakhir, 4G memberikan pelayanan pengiriman data cepat untuk mengakomodasi berbagai aplikasi multimedia seperti, video conferencing, online game, dan lain-lain.

Generasi V


    Generasi ini, dikenal juga sebagai Fifth Generation (5G), mewakili fase baru dalam evolusi standar telekomunikasi seluler yang melampaui standar 4G yang ada. 5G merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan generasi kelima teknologi seluler, yang menjanjikan peningkatan yang signifikan dalam kecepatan, kapasitas, dan efisiensi jaringan, serta memungkinkan kemampuan baru seperti Internet of Things (IoT), augmented reality (AR), dan autonomous vehicles. Ini menjadi langkah maju yang besar dalam memenuhi kebutuhan masyarakat akan konektivitas yang lebih cepat, andal, dan serbaguna dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari.

Referensi


Comments